Selasa, 20 Maret 2012

Kisah kera n ayam :)


 
Dahulu, dikisahkan tentang persahabatan yang terjalin antara kera dan ayam. Mereka dahuku tampak rukun dan damai. Tapi, kenyataan tidaklah demikian. Setelah sekian lama mereka bersahabat, barulah terlihat sifat busuk kera.
“Hai ayam, sahabatku,” panggil kera. “Maukah kau pergi bersama ku ? Sore-sore begini enak nya kita jalan,” ajak si kera.
“Wah, ide yang bagus. Memang kau mau mengajak ku kemana ?” Tanya ayam.
“Aku akan mengajak mu ke hutan, tempat aku bias bermain. Disana tempat nya indah. Pasti kamu suka !” ujar si kera membujuk.
Ayam tanpak tertarik dengan ajakan si kera. Tanpa rasa curiga, ia mengikuti ajakan kera untuk berjalan-jalan di hutan. Hari semakin gelap, perut kera mulai meronta-ronta minta diisi. Saat itu lah timbul nian busuk kera untuk mencelakai ayam.
“Ah, untuk apa aku pusing-pusing mencari makanan. Di depan ku saja sudah ada makanan yang sangat lezat,” pikir kera.
Di lihat nya ayam tampak kebingungan masuk ke dalam hutan. Ayam itu tampak besar dan segar. Kera berpikir, jika ayam hendak di makannya, lebih enak tanpa bulu. Oleh karena itu, ia hendak mencabuti bulu ayam terlebih dahulu.
Ayam dan kera semakin jauh masuk hutan. Saat itu hari makin gelap, kera pun melaksanakan niatnya ia segera manangkap ayam. Ayam tampak terkejut melihat peerlakuan kera. Kera yang jahat itu kemudian mancabuti bulu-bulu si ayam. Dengan sekuat tenaga, ayam meronta-ronta. Ayam mencoba lari dari cengkraman si kera. Syukurlah usaha ayam melari kan diri berhasil. Ayam berlari sekancang-kencangnya keluar dari hutan.
Setelah sekian lama ayam barlari, tiba lah ia dirumah sahabatnya yang lain. Ayam tiba di rumah kepiting. Kepiting yang melihat ayam tampak kelelahan membuatnya penasaran. Ia pun bertanya, “wahai ayam, ada apa gerangan yang terjadi dengan mu ? mengapa nafas mu tampak terengah-engah ? bulu mu pun rontok,” Tanya kepiting.
“Sahabatku, aku dicelakai oleh sahabatku sendiri si kera. Ia hendak memakan ku,” jawab ayam dengan nafas nya yang masih terengah-engah.
“ Apa! Betapa teganya keran berbuat seperti ini kepadamu, “ ucap kepiting  tidak percaya. “ hal ini tidak bisa dibiarkann begitu saja. Kera harus kita beri pelajaran ! “ ucap kepiting dengan geram.
Ayam dan kepiting kemudian mengatur siasat untuk memberi pelajaran kepada si kera. Beberapa hari kemudian, kepiting  dan ayam menemui kera. Ayam masih tampak ketakutan melihat si kera. Akhirnya, kepitinglah yang berbicara kepada kera.
“ hai kera, dua lagi aku dan ayam hendak pergi berlayar ke pulau sekarang. Di pulau itu banyak buah – buahan yang matang dan lezat,” ajak kepiting.
“ Benarkah? Wah, aku mau ikut berlayar dengan kalian, “ ucap kera dengan semangat.
Hari yang telah ditentukan datang juga. Mereka berkumpul di pinggir laut. Di situ telah tersedia perahu dari tanah liat yang sebelumnya telah di persiapkan oleh ayam dan kepiting.
Perahu semakin lama semakin menjauh dari tepian. Kera sudah mulai membayangkan betapa lezatnya buah – buahan yang akan disantapnya nanti. Sedangkan kepiting sibuk dengan berbalas pantun.
Ayam berkokok, “ Aku lubangi kok……!” Si kepiting menjawab, “  tunggu sampai dalam sekali!”
Setiap kepiting selesai berkata begitu, ayam mematuk – matuk perahu itu. Mereka  kemudian mengulangi permainan itu lagi. Lama – kelamaan perahu di tumpangi mereka bocor. Perahu semakin lama semakin tenggelam.Kepiting  dan ayam yang telah merencanakan hal tersebut lalu menyelamatkan diri. Si kepiting menyelam ke dasar laut, sedangkan si ayam dengan mudah terbang ke darat. Tinggalah si kera yang tampak kebingungan. Ia meronta – ronta minta tolong, tapi tidak ada yang menolongnya. Karena kera tidak bisa berenang. Ia pun akhirnya mati tenggelam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar