Wisata Alam sekaligus Wisata Sejarah
Pelesir
ke Gua Putri bisa mendapatkan dua pengalaman sekaligus. Berwisata alam
sekaligus berwisata sejarah. Hasil penelitian arkeologis menunjukkan, gua yang
masih alami itu pernah menjadi hunian manusia prasejarah.
Berry Sunisu, Baturaja
LOKASINYA memang agak tersembunyi. Namun, pendatang
baru sekalipun dengan mudah bisa menemukannya. Sebab, warga sekitar gua akan dengan
senang hati mengantar.
Apalagi,
pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu sudah membangun jalan beton yang
mengarah ke mulut gua. Jalan selebar 1-2 meter itu cukup lapang untuk dilalui.
Memasuki
gua tersebut tidak perlu memiliki keahlian khusus layaknya penelusur gua. Pintu
gua cukup lebar dan tinggi sehingga pengunjung tidak perlu menunduk, apalagi
merangkak untuk memasukinya.
Begitu
juga ruangan di dalam gua tersebut. Lebar gua yang bervariasi, 8-20 meter,
cukup lapang untuk berjalan-jalan. Jarak antara lantai gua dan langit-langitnya
pun lebar, berkisar 2,7-4 meter.
Hanya,
meski kondisinya lapang, pengunjung harus berhati-hati saat menapaki lantai gua
dan menyusuri rute dari pintu masuk sampai ke pintu keluar. Meski sudah ada
lampu penerangan di rute sepanjang 500 meter tersebut, dinding gua yang kelam
tidak cukup membantu untuk menerangi isi gua. Selain pencahayaan yang tidak
terlalu terang, pengunjung harus berhati-hati. Sebab, di beberapa bagian,
jalanan menanjak dengan lantai yang licin.
Begitu
memasuki gua tersebut, bau khas kotoran kelelawar langsung menyambut. Tidak
perlu kaget jika tiba-tiba beberapa ekor binatang malam itu melintas. Pada
langit-langit, ratusan kelelawar bergelantungan dengan kepala di bawah.
Semua
tantangan perjalanan dan sambutan itu terbayar ketika memasuki bagian tengah
gua. Beragam bentuk batuan, termasuk stalagtit dan stalagmit, seakan menembus
lantai dan langit-langit gua.
Belum
hilang kekaguman menyaksikan benda-benda bentukan alam tersebut, telinga sudah
terbuai dengan suara gemericik air dari bagian tengah gua. Suara itu berasal
dari sungai bawah tanah di gua tersebut.
Sungai
tersebut merupakan aliran anak Sungai Semuhun yang selanjutnya bertemu dengan
Sungai Ogan. Meski berada di dalam gua, sungai itu cukup besar. Lebar badan
sungai tersebut bervariasi, 8-12 meter.
Konon,
warga sekitar meyakini bahwa sungai di dalam gua itu dulu adalah pemandian bagi
para putri kerajaan. Ada juga yang memercayai bahwa air sungai tersebut
mengandung khasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Hanya
dengan membasuh muka dengan air sungai tersebut, warga sekitar yakin bisa awet
muda. Remaja yang belum mendapatkan jodoh juga bisa mencoba khasiat air sungai
itu yang disebut-sebut bisa mengentengkan jodoh.
Dugaan
bahwa Gua Puteri pernah menjadi hunian manusia prasejarah didasari penelitian
pada 2005. Balai Arkeologi Palembang menemukan jejak-jejak budaya prasejarah
pada kedalaman tertentu.
Beberapa
di antaranya pecahan gerabah, tulang binatang, bahkan tulang manusia. Juga
ditemukan beberapa perkakas kuno, seperti batu pukul, batu pahat, dan kapak
batu. Temuan-temuan itulah yang mengarah pada dugaan bahwa gua tersebut pernah
dihuni manusia.
Dugaan
tersebut diperkuat hasil penelitian tim Pusat Penelitian dan Pengembangan
Arkeologi Nasional (Puslitbang Arkenas) yang dipimpin Prof Truman Simanjuntak
pada awal 2009. Penelitian tersebut dilakukan di Gua Harimau yang lokasinya
berdekatan dengan Gua Putri. Di Gua Harimau, tim itu menemukan empat kerangka
manusia yang berdasar ciri-cirinya berasal dari zaman neolitikum.
Secara
keseluruhan, pengelolaan Gua Putri sebagai objek wisata memang belum maksimal.
Fasilitas yang tersedia barulah warung-warung kecil di dekat pintu keluar gua.
Pemkab
Ogan Komering Ulu sedang menyusun konsep pengembangan kawasan tersebut dengan
pihak konsultan. Yang mendesak adalah pemagaran keliling dan pembangunan jalan
setapak di areal wisata itu.
Yang
juga tengah digagas adalah pembangunan museum mini untuk menyimpan
temuan-temuan arkeologis di dalam gua tersebut. Juga fasilitas-fasilitas
penunjang lain, yang bisa memberi nilai tambah objek wisata itu. Yang tidak
kalah penting adalah perluasan lahan parkir untuk kendaraan pengunjung yang
saat ini memang kurang.
Gua putri asih ini
terletak di daerah montong kabupaten tuban. Gua
ini sangat indah sekali dan terletak ditengah hutan jati yang masih alami. Bila
anda berkunjung ke kota Tuban maka
jangan sampai lupa untuk menginjakan kaki di gua ini, karena pasti Anda akan
menyesal. gua ini menyuguhkan panorama alami berupa gua dengan indahnya
stalaktit dan stalakmit yang bermunculan dan bebgelantung di dinding gua. Yang
paling indah dari gua ini adalah ada sebuah stalaktit dan stalakmit yang sangat
besar yang menyerupai dengan selendang putri, makannya gua itu disebut dengan
sebutan gua putri asih. Bila anda tertarik untuk berkunjung kesana maka Anda
bisa mengambil beberapa jalur alternatif yaitu bisa langsung dari kota Tuban menuju
singgahan dan gua tersebut terletak antara montong dan singgahan.Wisata Indonesia Surga
Dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar